Pages

Sunday, July 24, 2016

The Jail of Smartphone?

Perkembangan teknologi dari tahun ketahun mengalami peningkatan yang begitu signifikan. Seperti yang kita tahu, ada begitu banyak pembaharuan teknologi, seperti alat komunikasi, transportasi, bahkan dalam bidang pembangunan gedung. Dan tentunya itu akan memiliki banyak imbas, baik itu positif maupun negatif. Imbas positif yang begitu sangat terlihat adalah cepat terselesaikannya tugas kita. Sedangkan untuk imbas atau dampak negatifnya terhadap perkembangan teknologi adalah rasa kecenderungan kita terhadap alat tersebut.
Sebagai contoh adalah alat telekomunikasi, seperti gadjet atau smartphone di era ini. Gadjet atau smartphone memiliki banyak fungsi, mulai dari telfon, berkirim pesan via sms maupun jejaring sosial, bermain game, memutar musik, menonton video, dan masih banyak lagi. Dari begitu banyaknya fungsi dari smartphone atau gadjet ini, menimbulkan dampak seperti dua sisi koin, yaitu dampak positif dan negatif. Untuk sisi positifnya, kita dapat menggunakan semua layanan yang ada dengan bijak, dan memberikan kemudahan kepada kita dalam berinteraksi dengan saudara, teman maupun rekan kerja kita yang jauh. Sedangkan untuk sisi negatifnya, kita menjadi kecanduan terhadap smartphone maupun gadjet kita sehingga kita sering lupa dengan pekerjaan kita, tugas kita, dan mungkin interaksi dengan orang-orang disekitar kita.
Smartphone ataupun gadjet sebenarnya bagus dan baik apabila kita dapat menggunakannya dengan bijak. Lalu, bagaimana agar kita bisa menggunakan atau memanfaatkannya dengan baik dan bijak? Yang jelas, yang pertama adalah kita harus bisa melihat posisi kita dimana, dan seberapa pentingkah kita menggunakannya pada saat itu. Semisal kita sedang berada disuatu tempat yang dimana pada saat itu kita sedang berkumpul dengan teman-teman kita, dan ternyata ditempat itu menyediakan jaringan wifi gratis tanpa syarat apapun. Apa yang akan kita lakukan? Apakah asyik bermain smartphone kita, ataukah bercengkrama dengan teman-teman kita yang ada disana? Jika kita bijak, pastilah kita memilih bercengkrama dengan teman kita. Bukannya malah bermain dengan smartphone kita karena ada sinyal wifi gratis. Atau mungkin malah kita mencari perhatian yang lebih kepada teman kita.
Perhatian yang seperti apakah yang saya maksud? perhatian yang seperti mengajak teman kita untuk foto bersama, mungkin tujuan kita mengajak teman kita berfoto adalah untuk dokumentasi atau apalah. Tapi secara tidak sadar, disinilah kita mengharapkan perhatian lebih kepada teman-teman kita. Bagaimana bisa? Ya, Mulai dari kita ingin mengambil gambar, kita sudah mencari perhatian untuk foto bersama. Mungkin juga sampai perhatian ingin dipuji dari teman-teman kita, agar mereka mengucapkan “gunakan smarthpone mu saja yang lebih bagus”. Dari pada seperti itu, alangkah baiknya kita bercengkrama dengan teman-teman kita saja pada saat itu?
Jangan sampailah kita menjadi stupidman, sedangkan barang yang kita bawa menjadi the real smartphone. Kita ingin berpergian kesuatu tempat, entah itu sendiri ataupun dengan orang lain, dan ternyata pada saat itu kita lupa dengan arah selanjutnya yang harus kita ambil. Pada saat momen seperti ini, kita jangan langsung mengambil smartphone kita, akan tetapi cobalah bertanya kepada orang lain yang ada disekitar kita. Memang mungkin dengan smartphone kita bisa tahu lokasinya dengan tepat dan cepat. Tetapi, taukah kalian, apa yang akan terjadi dengan kita jika kita bertanya kepada orang lain terlebih dahulu pada saat itu? Tentunya kita akan mendapatkan pengalaman dalam hal berkomunikasi dengan orang lain, apalagi orang yang baru pertama kali kita lihat. Dan jika bisa, kita dapat berkenalan dengannya. Siapa tahu pada suatu saat nanti, kita bisa membantunya lebih dari hari itu, pada saat dia juga membutuhkan bantuan seperti kita. Ingat, kita ini adalah makhluk sosial, bukan makhluk media sosial.
Dan ini yang menjadi trend atau bahasa kerennya adalah popularitas saat ini, yaitu game yang ada didalam smartphone kita. Kita ambil contoh pada saat ini game yang terkenal adalah Pokemon Go, Clash of Clan, dan yang lainnya. Jangan karena game smartphone, kita menjadi seseorang yang mengganggu kehidupan orang lain. Semisal pada saat kita bermain Pokemon Go, dan ternyata pada saat kita ingin menangkap pokemon yang ada, kita malah merusak, atau memasuki wilayah rumah orang lain tanpa ijin. Atau pada saat kita bermain Clash of Clan, kita terlalu asyik dengan game itu padahal pada saat itu kita berada didepan teman kita dan teman kita mengajak kita berbicara. Tahu tidak rasanya diduakan seperti itu? Rasanya sakit, tapi tak terasa.
Sebenarnya tujuan dari pembuatan game itu baik, selain untuk hiburan, kedua game yang saya utarakan tadi juga memberikan pelajaran kepada kita. Apa pelajarannya? Seperti Pokemon Go, pelajaran yang kita dapat adalah “ayo kita keluar rumah, dan menikmati dunia nyata ini. Jangan berdiam diri saja dirumah dan kita terlalu asyik dengan smartphone kita”. Lalu untuk Clash of Clan pelajaran yang dapat kita ambil adalah “ayo kita bersosialisasi dan bekerjasama, agar apa yang kita inginkan bersama bisa kita raih dengan bersama”.
Intinya kita jangan sampai menjadi stupidman, sedangkan benda yang kita pegang menjadi the real smartphone. Bijaklah dalam menggunakan smartphone kalian, ingat posisi, lokasi, dan juga waktu kalian dalam menggunakan smartphone kalian. demikian sedikit artikel dari saya, apabila kurang berkenan atau yang lainnya, tolong sampaikan kepada saya melalui kontak saya. Atau melalui kolom komentar yang ada, terimakasih.

No comments:

Post a Comment

ISIKAN KOMENTAR ANDA DISINI