Pages

Monday, July 25, 2016

Free finance diusia muda? Berani!

Dari judul postingan ini, kita seperti ditantang oleh diri kita untuk mewujudkannya. Bagaimana tidak? Judul postingan bertuliskan “free finance diusia muda? Berani!” itu jika kita ucapkan dengan lantang, hati kita akan kaget dan menjadi tertantang. Kata “free finance diusia muda” itu menunjukkan bahwa kita terbebas dari masalah keuangan kita pada saat kita masih diusia muda. Lalu apa untungnya untuk kita kalau kita bisa terbebas dari masalah keuangan kita pada saat usia kita masih muda? Tentu keuntungannya begitu banyak untuk kita, seperti kita dapat menikmati hasil kerja keras kita pada saat sisa usia muda kita sampai usia tua kita.

Lalu disini ada tanda “?” pada judul postingan ini, bukankah ini adalah tanda tanya, tanda yang digunakan untuk mengakhiri sebuah pertanyaan. Berarti judul ini memiliki sebuah pertanyaan kepada kita, pertanyaan apa? Pertanyaan tentang cara kita mewujudkannya, apakah kita berani mewujudkannya? Dan pada judul juga sudah meyakinkan kita bahwa kita “Berani!” untuk mewujudkannya. Tanpa pikir panjang, dan tanpa rencana yang begitu muluk-muluk yang pada akhirnya rencana itu hanya wacana belaka. Maka kita sebaiknya langsung mengeksekusinya.
Bagaimana cara mengeksekusinya? Pertama, kita buat 1 keinginan kita untuk kita jalani agar kita bisa free finance diusia muda. Tentu keinginan kita itu sesuai dengan kemampuan kita, dan juga tidak melanggar norma-norma yang ada, baik itu norma sosial maupun norma agama. Kenapa kita hanya membuat 1 keinginan saja? Tadi kita sudah bilang, jangan buat rencana yang muluk-muluk (jangan membuat keinginan yang berlebihan dulu). Lalu kalau kita sudah punya 1 keinginan yang pasti, hal apa yang harus kita lakukan selanjutnya?

Karena kita sudah memiliki 1 keinginan yang pasti, langkah selanjutnya adalah kita jalankan. Kita jalankan? Apa maksudnya ini? Ya, kita jalankan rencana kita. Akan tetapi, rencana ini harus membutuhkan modal yang besar, bagaimana? Pernah saya membaca buku yang inti pembicaraannya adalah tentang permodalan dalam pembuatan usaha. Kebanyakan dari orang yang ingin membuka atau menjalankan usahanya yang baru pertama kali itu adalah masalah permodalannya, karena mereka tidak memiliki modal akhirnya mereka membatalkan usaha yang ingin mereka rintis tadi. Padahal untuk masalah permodalan bisa kita cari mulai dari bekerja dulu untuk mengumpulkan modal sampai ada yang meminjam modal kepada pihak bank.

Untuk pencarian modal, dari buku yang saya baca berpesan bahwa mencari modal sebaiknya adalah 1. Bekerja kepada orang lain penuh waktu, kemudian kita kumpulkan hasilnya lalu kita gunakan hasil itu untuk modal usaha kita nanti. 2. Kita bekerja ditempat bekerja yang sejalan dengan rencana usaha kita tadi, jadi disana kita akan mempelajari hal-hal yang kita butuhkan untuk pembukaan usaha kita sendiri. Jadi selain bekerja untuk mengumpulkan modal, kita juga belajar tentang usaha yang akan kita jalani dari usaha yang sudah berjalan terlebih dahulu. 3.  Kita dapat mencari donasi atau sejenis hibah dari suatu perusahaan ataupun dari individu yang memiliki kedermawanan untuk mendonasikan sebagian harta mereka untuk usaha yang akan kita jalankan, atau memberikan hibah kepada kita.

Atau bisa mengambil langkah selanjutnya, 4. Mencari mitra/kerjasama dengan perseorangan atau dengan perusahaan atau bisa juga dengan badan usaha yang ada. Disini kita bisa mengajukan proposal atau hanya dengan asas kepercayaan antar pihak. 5. Meminjam uang kepada teman kita untuk permodalan awal kita. Usahakan untuk menghindari meminjam uang dari saudara kita, karena sering terjadi pertikaian antara kita dengan saudara kita. Apalagi ini berhubungan dengan uang, kita sendiri tahu betul bagaimana kehidupan saudara kita, bagaimana sikap saudara kita.

Dan yang harus kita hindari dalam mencari modal usaha adalah cara yang selanjutnya ini, usahakan untuk tidak mengambil langkah ini terlebih dulu. 6. Meminjam di bank atau perkoperasian, disini mungkin kita membutuhkan suatu jaminan yang mungkin nilainya lebih daripada uang yang akan kita pinjam. Tetapi jangan langsung pesimis, kemungkinan besar kita tetap bisa mengembalikan uang yang kita pinjam tadi. 7. Menggunakan kartu kredit, mungkin untuk kita yang awam kita tidak tahu dengan ini. Ini mungkin adalah langkah terakhir yang harus kita ambil jika kita mencari permodalan. Dan ini juga tidak bisa sembarang orang untuk memiliki kartu kredit ditempat kita.

Nah sekarang untuk masalah permodalan, kita sudah menemukan jawabannya. Jadi kita sudah bisa untuk menjalankan keinginan kita tadi, lalu selanjutnya apa? Selanjutnya adalah kita harus menekuninya, kenapa? Karena ketekunan adalah kunci dari seorang wirausahawan dan juga yang lain. Dengan kita tekun menjalankan keinginan kita ini tadi, kita sudah bisa mengetahui baik itu peluang maupun kendala dalam menjalankan keinginan kita. Jika kita sudah tahu pergerakan apa atau tindakan apa yang harus kita ambil dalam menjalankan keinginan kita tadi (usaha/bisnis kita). Kita bisa menjalankan langkah selanjutnya, yaitu menyisihkan sebagian keuntungan kita. Berapa besaran keuntungan yang harus kita sisihkan? Seringnya kita akan langsung ambil langkah 50:50. Tapi menurutku itu jangan, kenapa? Karena kita harus menyediakan cadangan uang kita untuk keperluan yang datang secara tiba-tiba. Jadi menurutku kita ambil perbandingan 50:40:10, dimana 50 adalah keuntungan yang akan kita nikmati untuk hari itu dan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita, lalu untuk 40 kita gunakan untuk rencana modal yang selanjutnya, kemudian yang 10 kita gunakan untuk keperluan amal atau juga untuk kebutuhan yang begitu mendadak.

Setelah modal kedua kita cukup, kita bisa menjalankan rencana atau keinginan kita yang selanjutnya agar kita bisa meraih “free finance diusia muda”. Terus, dan terus menggunakan langkah-langkah tadi sampai kita lupa dengan hambatan kita yang dulu. Lupa disini bukan berarti kita lupa dari ingatan kita, tetapi lupa dengan rasa frustasi itu. Sehingga kita bisa merasa enjoy dengan apa yang akan kita lakukan untuk meraih “free finance diusia muda”. Langkah selanjutnya adalah bersabar, selain ketekunan kita tadi, kita juga harus bersabar untuk menjalaninya. Kita jangan mau kalah dengan perasaan malas, lelah, maupun frustasi kita. Ingat! Sabar itu tidak ada batasnya, jadi pada saat kita ingin menyerah dan pada saat itu kita menyerah, berarti kita sudah tidak sabar. Kita tidak sabar dengan hasil yang kita lakukan selama ini. Dan akhirnya kita tidak mendapatkan apa yang ingin kita raih tadi, yang kita dapat hanyalah rasa menyesal.

Baik, untuk mengakhiri dari postingan kali ini, kita akan menanyai diri kita. Siapkah kita melangkah kedepan? Siapkah kita menjadi orang yang free finance diusia muda? Siapkah diri kita dengan perubahan kita yang lebih baik? Maka jawaban dari semua itu adalah saya siap! Saya berani! Mari kita mewujudkan keinginan kita ini. Keberanian dari seseorang untuk melangkah mengejar mimpinya akan menimbulkan keyakinan pada dirinya, dan hanya ketekunan dan kesabaran yang akan menjawabnya. Demikian dari saya, terimakasih. Saran dan kritik yang membangun akan sangat berguna bagi kita kedepannya, jika kurang berkenan atau ada suatu hal yang kurang bisa ditambahkan melalui kolom komentar. Dan apabila ada keinginan yang ingin dibagikan kepada kita semua yang membaca, juga bisa dituliskan didalam kolom komentar. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

No comments:

Post a Comment

ISIKAN KOMENTAR ANDA DISINI