Dari judul postingan ini, kita
seperti ditantang oleh diri kita untuk mewujudkannya. Bagaimana tidak? Judul
postingan bertuliskan “free finance diusia muda? Berani!” itu jika kita ucapkan
dengan lantang, hati kita akan kaget dan menjadi tertantang. Kata “free finance
diusia muda” itu menunjukkan bahwa kita terbebas dari masalah keuangan kita
pada saat kita masih diusia muda. Lalu apa untungnya untuk kita kalau kita bisa
terbebas dari masalah keuangan kita pada saat usia kita masih muda? Tentu
keuntungannya begitu banyak untuk kita, seperti kita dapat menikmati hasil
kerja keras kita pada saat sisa usia muda kita sampai usia tua kita.
Lalu disini ada tanda “?” pada
judul postingan ini, bukankah ini adalah tanda tanya, tanda yang digunakan
untuk mengakhiri sebuah pertanyaan. Berarti judul ini memiliki sebuah
pertanyaan kepada kita, pertanyaan apa? Pertanyaan tentang cara kita
mewujudkannya, apakah kita berani mewujudkannya? Dan pada judul juga sudah
meyakinkan kita bahwa kita “Berani!” untuk mewujudkannya. Tanpa pikir panjang,
dan tanpa rencana yang begitu muluk-muluk yang pada akhirnya rencana itu hanya
wacana belaka. Maka kita sebaiknya langsung mengeksekusinya.
Bagaimana cara mengeksekusinya?
Pertama, kita buat 1 keinginan kita untuk kita jalani agar kita bisa free
finance diusia muda. Tentu keinginan kita itu sesuai dengan kemampuan kita, dan
juga tidak melanggar norma-norma yang ada, baik itu norma sosial maupun norma
agama. Kenapa kita hanya membuat 1 keinginan saja? Tadi kita sudah bilang, jangan
buat rencana yang muluk-muluk (jangan membuat keinginan yang berlebihan dulu).
Lalu kalau kita sudah punya 1 keinginan yang pasti, hal apa yang harus kita
lakukan selanjutnya?
Karena kita sudah memiliki 1
keinginan yang pasti, langkah selanjutnya adalah kita jalankan. Kita jalankan?
Apa maksudnya ini? Ya, kita jalankan rencana kita. Akan tetapi, rencana ini
harus membutuhkan modal yang besar, bagaimana? Pernah saya membaca buku yang
inti pembicaraannya adalah tentang permodalan dalam pembuatan usaha. Kebanyakan
dari orang yang ingin membuka atau menjalankan usahanya yang baru pertama kali
itu adalah masalah permodalannya, karena mereka tidak memiliki modal akhirnya
mereka membatalkan usaha yang ingin mereka rintis tadi. Padahal untuk masalah
permodalan bisa kita cari mulai dari bekerja dulu untuk mengumpulkan modal
sampai ada yang meminjam modal kepada pihak bank.
Untuk pencarian modal, dari buku
yang saya baca berpesan bahwa mencari modal sebaiknya adalah 1. Bekerja kepada
orang lain penuh waktu, kemudian kita kumpulkan hasilnya lalu kita gunakan
hasil itu untuk modal usaha kita nanti. 2. Kita bekerja ditempat bekerja yang
sejalan dengan rencana usaha kita tadi, jadi disana kita akan mempelajari
hal-hal yang kita butuhkan untuk pembukaan usaha kita sendiri. Jadi selain bekerja
untuk mengumpulkan modal, kita juga belajar tentang usaha yang akan kita jalani
dari usaha yang sudah berjalan terlebih dahulu. 3. Kita dapat mencari donasi atau sejenis hibah
dari suatu perusahaan ataupun dari individu yang memiliki kedermawanan untuk
mendonasikan sebagian harta mereka untuk usaha yang akan kita jalankan, atau
memberikan hibah kepada kita.
Atau bisa mengambil langkah
selanjutnya, 4. Mencari mitra/kerjasama dengan perseorangan atau dengan
perusahaan atau bisa juga dengan badan usaha yang ada. Disini kita bisa
mengajukan proposal atau hanya dengan asas kepercayaan antar pihak. 5. Meminjam
uang kepada teman kita untuk permodalan awal kita. Usahakan untuk menghindari
meminjam uang dari saudara kita, karena sering terjadi pertikaian antara kita
dengan saudara kita. Apalagi ini berhubungan dengan uang, kita sendiri tahu
betul bagaimana kehidupan saudara kita, bagaimana sikap saudara kita.
Dan yang harus kita hindari dalam
mencari modal usaha adalah cara yang selanjutnya ini, usahakan untuk tidak
mengambil langkah ini terlebih dulu. 6. Meminjam di bank atau perkoperasian,
disini mungkin kita membutuhkan suatu jaminan yang mungkin nilainya lebih daripada
uang yang akan kita pinjam. Tetapi jangan langsung pesimis, kemungkinan besar
kita tetap bisa mengembalikan uang yang kita pinjam tadi. 7. Menggunakan kartu
kredit, mungkin untuk kita yang awam kita tidak tahu dengan ini. Ini mungkin
adalah langkah terakhir yang harus kita ambil jika kita mencari permodalan. Dan
ini juga tidak bisa sembarang orang untuk memiliki kartu kredit ditempat kita.
Nah sekarang untuk masalah
permodalan, kita sudah menemukan jawabannya. Jadi kita sudah bisa untuk
menjalankan keinginan kita tadi, lalu selanjutnya apa? Selanjutnya adalah kita
harus menekuninya, kenapa? Karena ketekunan adalah kunci dari seorang
wirausahawan dan juga yang lain. Dengan kita tekun menjalankan keinginan kita
ini tadi, kita sudah bisa mengetahui baik itu peluang maupun kendala dalam
menjalankan keinginan kita. Jika kita sudah tahu pergerakan apa atau tindakan
apa yang harus kita ambil dalam menjalankan keinginan kita tadi (usaha/bisnis
kita). Kita bisa menjalankan langkah selanjutnya, yaitu menyisihkan sebagian
keuntungan kita. Berapa besaran keuntungan yang harus kita sisihkan? Seringnya kita
akan langsung ambil langkah 50:50. Tapi menurutku itu jangan, kenapa? Karena kita
harus menyediakan cadangan uang kita untuk keperluan yang datang secara
tiba-tiba. Jadi menurutku kita ambil perbandingan 50:40:10, dimana 50 adalah
keuntungan yang akan kita nikmati untuk hari itu dan untuk memenuhi kebutuhan
hidup kita, lalu untuk 40 kita gunakan untuk rencana modal yang selanjutnya,
kemudian yang 10 kita gunakan untuk keperluan amal atau juga untuk kebutuhan
yang begitu mendadak.
Setelah modal kedua kita cukup,
kita bisa menjalankan rencana atau keinginan kita yang selanjutnya agar kita
bisa meraih “free finance diusia muda”. Terus, dan terus menggunakan
langkah-langkah tadi sampai kita lupa dengan hambatan kita yang dulu. Lupa disini
bukan berarti kita lupa dari ingatan kita, tetapi lupa dengan rasa frustasi
itu. Sehingga kita bisa merasa enjoy dengan apa yang akan kita lakukan untuk
meraih “free finance diusia muda”. Langkah selanjutnya adalah bersabar, selain
ketekunan kita tadi, kita juga harus bersabar untuk menjalaninya. Kita jangan
mau kalah dengan perasaan malas, lelah, maupun frustasi kita. Ingat! Sabar itu
tidak ada batasnya, jadi pada saat kita ingin menyerah dan pada saat itu kita
menyerah, berarti kita sudah tidak sabar. Kita tidak sabar dengan hasil yang
kita lakukan selama ini. Dan akhirnya kita tidak mendapatkan apa yang ingin
kita raih tadi, yang kita dapat hanyalah rasa menyesal.
Baik, untuk mengakhiri dari
postingan kali ini, kita akan menanyai diri kita. Siapkah kita melangkah
kedepan? Siapkah kita menjadi orang yang free finance diusia muda? Siapkah diri
kita dengan perubahan kita yang lebih baik? Maka jawaban dari semua itu adalah
saya siap! Saya berani! Mari kita mewujudkan keinginan kita ini. Keberanian dari
seseorang untuk melangkah mengejar mimpinya akan menimbulkan keyakinan pada
dirinya, dan hanya ketekunan dan kesabaran yang akan menjawabnya. Demikian dari
saya, terimakasih. Saran dan kritik yang membangun akan sangat berguna bagi
kita kedepannya, jika kurang berkenan atau ada suatu hal yang kurang bisa
ditambahkan melalui kolom komentar. Dan apabila ada keinginan yang ingin
dibagikan kepada kita semua yang membaca, juga bisa dituliskan didalam kolom
komentar. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.
No comments:
Post a Comment
ISIKAN KOMENTAR ANDA DISINI